Beberapa waktu yang lalu kontor saya mengadakan outing ke Korea Selatan. Jujur ini pertama kali saya ikut acara outing dari kantor, dan pertama kali juga saya ke luar negeri.

Jujur saya sendiri bukan pecinta k-pop dan bukan orang yang suka hal-hal berbau korea, jadi saya tidak tau apapun tentang budaya dan kehidupan sehari-hari negara tersebut. Jadi selama disana saya merasakan budaya yang sangat berbeda dari Indonesia. Bisa dibilang ini Culture Shock atau gagar budaya buat saya.

Mungkin untuk orang-orang yang suka nonton drakor ga akan segaket saya saat berada disana. Karena mereka yang suka nonton drakor akan punya informasi seputar budaya dan kehidupan disana.

Lalu apa saja yang membuat saya culture Shock Selama di Korea?

  • Yang pertama itu Bumbu Makanan, tentu saja setelah tiba dibandar perut sudah pasti sangat lapar jadi hal pertama yang dilakukan adalah makan. Dan ternyata di Korea hampir semua menu makanan utama meraka yang menggunakan gingseng. Saya yang sudah terbiasa makan dengan campuran bumbu jahe, lengkuas, dll. Merasa aneh dengan makanan korea, tetapi karena ini hal baru buat saya makanannya tetap saya habiskan.
  • Selanjutnya Budaya Minum, tentu hal ini asing buat saya mungkin klo di Indonesia sudah di ciduk. Tapi klo Korea budaya minum sangat lah umum. Mendengar cerita dari tour guide kami selama disana, budaya minum di korea dilakukan agar lebih akrab dan dekat dengan teman kerja ataupun keluarga. Terlebih lagi suhu disana cukup dingin, sehingga dengan minum dapat menghangatkan tubuh mereka.
  • Jika di Indonesia usia menikah berada di umur 20an, berbeda dengan di Korea. Usia menikah di Korea di sekitaran umur 30an dan banyak juga yang usia menikahnya di umur 35 ketas. Di sana menikah bukanlah suatu yang menjadi prioritas. Cerita dari tour guide kami, kenapa terjadi seperti itu? Karena mereka fokus berkarir, selain itu biaya hidup di Korea sangatlah tinggi ditambah mereka di wajibkan untuk wajib militer.
  • Lalu dari sisi bahasa, terutama Bahasa Inggris. Pada awalnya saya mengira orang Korea banyak yang mengerti bahasa inggris. Tapi kenyataannya di Korea cukup banyak yang kurang memahami bahasa inggris. Hal ini membuat saya selama disana aga kesulitan untuk berkomunikasi, jadi hanya menggunakan bahasa isyarat atau minta tolong ke tour guide kami.
  • Ini merupakan curhatan dari tour guide kami selama di dalam bus. Bahwa di Korea Selatan baik tua atau muda, kaya atau orang biasa aja, banyak yang melakukan operasi plastik. Bahkan sang Tour Guide kami juga oplas, menurut dia hal ini dilakukan untuk invenstasi. Investasi dalam mencari jodoh, untuk mencari kerja, bahkan untuk agar terlihat selalu muda.
  • Ini adalah hal yang pasti disukai oleh kamu hawa, yaitu Skin Mask gratis. Saya selama disana melihat banyak toko kosmetik atau skincare yang memberikan skin mask secara cuma-cuma. Bahkan ada beberapa toko, yang memberikan skin mask dangan cara di letakan di dalam keranjang belanjaan.

Begitulah sedikit cerita dari pengalaman saya saat berada di Korea Selatan. Semoga tulisan saya ini dapat memberi informasi untuk teman-teman yang ingin pergi ke sana.